Sabtu, 29 Oktober 2011

PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIAN

Oleh Ir.Ahmad Syufri, M.Si




Sasaran Penyuluhan Pertanian


         Perubahan konteks dan konten pembangunan pertanian akan mengakibatkan perubahan sasaran penyuluhan pertanian.

        Dulu sasaran penyuluhan pertanian adalah hanya petani, sekarang sasaran penyuluhan pertanian adalah pelaku agribisnis yang berada di 5 sub sistem agribisnis, yaitu :  pengusaha hulu, pengusaha tani,  pengusaha hilir,  pedagang, dan  penyedia jasa penunjang.

        Pengusaha hulu misalnya produsen pupuk, produsen bibit/benih, produsen pestisida, produsen alat dan mesin pertanian. Pengusaha tani terdiri dari petani tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan peternak.
        Pengusaha hilir adalah pengusaha yang bergerak di bidang pengolahan hasil (agroindustri), misalnya pembuat bahan pengepakan (keranjang, kotak kayu, kotak kardus), pembuat lahan labeling , pengusaha processing dan pengolahan hasil, pengusaha yang melakukan sortasi dan grading hasil.
        Pedagang terdiri dari : pedagang hulu dan pedagang hilir. Pedagang hulu misalnya : pedagang pupuk, pedagang bibit/benih, pedagang pestisida, pedagang alat dan mesin pertanian, kios dan toko sarana produksi. Pedagang hilir terdiri dari pedagang produk primer dan produk olahan mulai dari pedagang pengumpul, pedagang perantara, grosir, pengecer, yang mereka lakukan di lokasi agribisnis, teminal agribisnis, lapak-lapak pinggir jalan, warung, toko, dan pasar.
         Penyedia jasa penunjang misalnya usaha perkreditan, perbankan, transportasi, dan pergudangan.

           Dulu petani adalah objek pembangunan pertanian, atau beneficieries yaitu pihak yang diharapkan dapat menikmati hasil pembangunan pertanian. Sedangkan aparat termasuk penyuluh pertanian adalah pelaksana atau subjek pembangunan pertanian. Sekarang sebaliknya yaitu petani, pengusaha, dan pedagang pertanian diharapkan dapat menjadi aktor (subjek) dalam pembangunan agribisnis, sedangkan aparat termasuk penyuluh pertanian adalah pelayan (fasilitator) dalam pembangunan agribisnis.

           Dulu penyuluh pertanian menghadapi petani produsen tetapi sekarang menghadapi petani pengusaha yang memiliki budaya yang berlainan dengan petani produsen. Sebagai konsekwensi dari pengertian “agribisnis sebagai cara pandang baru pertanian sebagai suatu bisnis” akan menuntut perubahan budaya petani produsen menjadi petani pengusaha yang meliputi: (1) budaya disiplin; (2) budaya teliti (precision); (3) budaya menghargai waktu; (4) budaya untuk melihat kedepan tidak fatalistic; (5) budaya untuk selalu melihat kemungkinan;  (6) budaya efisien; dan (7) budaya tepat janji.

Tujuan Penyuluhan Pertanian
          Perubahan konteks dan konten pembangunan pertanian akan mengakibatkan perubahan tujuan penyuluhan pertanian. Dulu penyuluhan pertanian bertujuan untuk mengubah perilaku petani agar dapat bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better business), hidup lebih baik (better community). Sekarang tujuan penyuluhan pertanian adalah menghasilkan manusia pembelajar, manusia penemu ilmu dan teknologi, manusia pengusaha agribisnis yang unggul, manusia pemimpin di masyarakatnya, manusia “guru” dari petani lain, yang bersifat mandiri dan interdependensi.

          Sifat mandiri meliputi kemandirian material, kemandirian intelektual, dan kemandirian pembinaan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Kemandirian material artinya mereka akan memiliki kapasitas untuk memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya alam yang mereka miliki sendiri tanpa harus menunggu bantuan orang lain atau tergantung dari luar.
  2. Kemandirian intelektual artinya mereka akan memiliki kapasitas untuk mengkritisi dan mengemukakan pendapat tanpa dibayangi rasa takut atau tekanan dari pihak lain.
  3. Kemandirian pembinaan artinya mereka akan memiliki kapasitas untuk mengembangkan dirinya sendiri melalui proses pembelajaran tanpa harus bergantung atau menunggu sampai adanya “pembina” atau “agen pembaharu” dari luar sebagai guru mereka. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah “discovery learning”
  4. Sebagai manusia yang interdependensi artinya dalam melaksanakan kegiatannya selalu terdapat saling ketergantungan dengan manusia lain di dalam masyarakat sebagai suatu sistem social. Sifat interdependensi akan tercapai setelah menjadi manusia mandiri yang siap hidup di dalam suatu sistem social (masyarakat tani).

Citra Penyuluhan Pertanian

          Sebagai konsekuensi dari perubahan konteks dan konten pembangunan pertanian, maka penyuluhan dalam pengembangan sistem  dan usaha agribisnis harus mampu mengubah citra “petani, pengusaha, dan pedagang pertanian sebagai alat produksi” menjadi “petani, pengusaha dan pedagang pertanian sebagai manusia”, atau “petani, pengusaha, dan pedagang pertanian sebagai objek” menjadi “petani, pengusaha, dan pedagang pertanian sebagai subjek” dalam pembangunan pertanian. Dengan demikian citra penyuluhan sebagai proses transfer teknologi harus diubah menjadi proses pemberdayaan dan pembelajaran.

         Penyuluhan pertanian bukanlah proses transfer teknologi, tetapi proses pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

         Penyuluhan bukanlah transfer teknologi yang dilakukan dengan mengajar petani, pengusaha, dan pedagang pertanian atau menjembatani gap antara petani, pengusaha, dan pedagang pertanian yang mengalami lack of technology dengan penelitian yang notabene dianggap sebagai sumber teknologi baru (inovasi), dan menempatkan petani, pengusaha, dan pedagang pertanian sebagai “murid” dan penyuluh sebagai “guru” di mana kedudukan petani, pengusaha, dan pedagang pertanian sangat dependen terhadap penyuluh.

         Penyuluhan adalah proses pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan cara melibatkan petani, pengusaha, dan pedagang pertanian untuk melakukan discovery learning agar mendapatkan ilmu dan teknologi yang mereka butuhkan untuk dapat keluar dari masalahnya secara mandiri dan interdependensi. Proses penemuan ilmu dan teknologi adalah proses pembelajaran. Sedangkan proses untuk dapat keluar dari masalah secara mandiri dan interdependensi adalah proses pemberdayaan.

Belajar Dalam Situasi Kehidupan Nyata

         Usaha agribisnis dan alam disekitarnya adalah “buku” yang harus mereka baca dan “perpustakaan” yang kaya.
Dalam kegiatan penyuluhan, petani, pengusaha, dan pedagang pertanian diharapkan mampu mengorganisir dirinya untuk belajar dalam situasi kehidupan yang nyata. Penyuluh hanya memberikan lingkungan agar terjadinya suasana belajar. Seperti dikatakan oleh Einstein : “Saya tidak pernah mengajar murid saya. Saya hanya memberikan lingkungan agar murid saya dapat belajar”.

         Melalui proses pembelajaran “dialogis” seperti yang diajarkan oleh Socrates 3000 tahun yang lalu maka dikembangkanlah “discovery learning” dalam situasi kehidupan yang nyata. Petani, pengusaha, dan pedagang pertanian mengalami sendiri melalui interaksi dengan usaha agribisnis dan alam sekitarnya. Petani, pengusaha, dan pedagang pertanian mengemukakan hasil pengalamannya melalui interaksi dengan rekan-rekannya. Petani, pengusaha dan pedagang pertanian berfikir untuk mengolah hasil pengalaman bersama dan menarik kesimpulan bersama untuk menemukan science yang baru, dan akhirnya mereka menerapkannya dalam lingkungan usaha agribisnisnya masing-masing sesuai dengan problemnya masing-masing, disamping mengajarkannya kepada petani, pengusaha, dan pedagang pertanian lainnya atau mempertukarkan pengalamannya melalui berbagai forum yang mereka ciptakan (create) sendiri.
Dengan demikian akan terjadi Agriculture Knowledge Information System (AKIS) di dalam kehidupan masyarakat mereka yaitu masyarakat petani, pengusaha, dan pedagang pertanian pembelajar.

2 komentar:

  1. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
    Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.

    BalasHapus
  2. Menarik sekali untuk kita pelajari bagaimana pengertian sebenarnya serta dampak penyuluhan pertanian pada kehidupan kita

    BalasHapus